News

15 Ribu Lebih Warga Terdampak Banjir di Barito Selatan, Ketinggian Air Bervariasi

Sebanyak 15.268 jiwa atau 4.914 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Belasan ribu warga terdampak ini tersebar di lima kecamatan yaitu Dusun Selatan, Dusun Hilir, Dusun Utara, Karau Kuala dan Kecamatan Jenama.

“Banjir juga merendam beberapa bangunan, yaitu 2.988 unit rumah warga, 18 sarana pendidikan, 2 unit fasilitas kesehatan, 27 unit rumah ibadah dan 42 ruas jalan terendam dengan ketinggian muka air bervariasi antara 30 hingga 200 centimeter,” kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).

Mungkin anda suka

Banjir terjadi pascahujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (31/3/2023). Hujan ini menyebabkan meluapnya Sungai Barito hingga permukiman warga.

BPBD Barito Selatan sejak awal terjadi banjir langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat situasi. Hal antara lain meliputi pendataan, pemantauan debit air dan mendirikan posko dapur umum di dua lokasi berbeda guna mempermudah pemenuhan kebutuhan permakanan bagi para warga.

“Selain itu, bersama dinas terkait juga melakukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut. Hingga kini personel BPBD masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan,” ujar Abdul.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kalimantan Tengah pada Kamis hari ini dan Jumat besok (7/4/2023) berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

“Sementara itu berdasarkan analisa InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Barito Selatan memiliki tingkat risiko bencana banjir pada level sedang hingga tinggi,” katanya.

“Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh pihak di daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi bencana banjir,” ujar Abdul menambahkan.

Abdul mengimbau pemerintah daerah dapat melakukan normalisasi sungai jika memungkinkan untuk penanganan jangka menengah, memantau debit air, memperkuat struktur tanggul dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir.

Selain itu bagi masyarakat agar mempersiapkan diri dengan pengetahuan penanganan banjir, membuat jalur evakuasi dan memperhatikan perkembangan cuaca di wilayahnya.

Back to top button