Market

12 Tahun Setoran Pajak Jeblok Terus, 2022 Sri Mulyani Hoki

Selasa, 03 Jan 2023 – 21:15 WIB

Mungkin anda suka

Tangkapan layar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Jakarta, Selasa (3/1/2023). (Foto: Antara).

Menteri Keuangan Sri Mulyani ceria saat melaporkan setoran pajak 2022 sebesar Rp1.716,8 triliun. Atau 115,6 persen dari target Rp1.485 triliun. Sejak 2009 hingga 2020, pajak selalu gagal target.

Kata Sri Mulyani, capaian pajak pada 2022 mengalami kenaikan sebesar 34,3 persen secara tahunan. atau year on year (yoy). Pada 2021, perolehan pajak mencapai Rp1.278,6 triliun. “Kita lihat dua tahun berturut-turut kenaikannya luar biasa. Pada 2021 tumbuh 19,3 persen, sedangkan 2022 tumbuh 34,3 persen,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Penerimaan pajak yang melampaui target tersebut didorong oleh komponen pajak yang hampir seluruhnya juga melampaui target yakni PPh nonmigas, PPN dan PPnBM, serta PPh migas.

Secara rinci, penerimaan PPh nonmigas sebesar Rp920,4 triliun atau 122,9 persen dari target dan mampu tumbuh 43 persen (yoy) sedangkan PPh migas sebesar Rp77,8 triliun yang merupakan 120,4 persen dari target dan mampu tumbuh 47,3 persen (yoy).

Sri Mulyani menjelaskan untuk pertumbuhan kinerja PPh migas didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak dan gas bumi, sedangkan PPh nonmigas ditopang oleh aktivitas ekonomi dan bauran kebijakan.

Untuk PPN dan PPnBM sebesar Rp687,6 triliun yang mampu mencapai 107,6 persen dari target dan tumbuh 24,6 persen karena didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi yang ekspansif termasuk perubahan tarif PPN.

Di sisi lain, untuk PBB dan pajak lainnya hanya sebesar Rp31 triliun yang merupakan 95,9 persen dari target dan tumbuh tipis tiga persen (yoy) akibat peningkatan harga komoditas.

Menurut Sri Mulyani, komponen-komponen penerimaan pajak yang sangat maksimal tersebut merupakan cerminan dari pemulihan ekonomi yang cukup merata di semua sektor dan daerah.

“Ini adalah cerita yang tidak hanya sekadar komoditas boom. Ini adalah cerita mengenai pemulihan ekonomi yang cukup merata di semua sektor dan semua daerah dan dari sisi agregat demand maupun production,” jelasnya.

Wajarlah bila perempuan kelahiran Lampung yang masih terlihat ayu itu, begitu membanggakan capaian pajak 2022. Tapi lihat 2009 hingga 2020, setoran pajak selalu jeblok alias di bawah target. Angka penerimaan pajak kurang dari target atau shortfall selama 12 tahun itu, cukup gede.

Pada 2009, kebetulan saat Jokowi baru berkuasa, target pajak dipatok Rp577 triliun, realisasinya Rp577 triliun (94,5%). Angka shortfall-nya Rp32 triliun.

Angka shortfall terbesar di era Jokowi terjadi pada 2016. Di mana, target pajak ditetapkan Rp1.539 triliun, realisasinya Rp1.283 triliun (83,4%). Angka shortfall mencapai Rp256 triliun.

Pada 2019, realisasi pajak Rp1.332,1 triliun atau 84,4 persen dari target Rp1.577,6 triliun. Angka shortfall Rp245,5 triliun. Satu lagi, pada 2015, target pajak ditetapkan Rp1.294 triliun, realisasinya Rp1.055 triliun (81,5%). Angka shortfall tembus Rp239 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button