Hangout

10 Persen Kasus Penyakit Kardiovaskuler dari Rokok

Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita, dr Ade Meidian Ambari, Sp.JP, menjelaskan rokok bertanggung jawab atas 10 persen dari total kasus penyakit kardiovaskuler.

Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi The Impact of Tobacco Smoking and Risk Cardiovaskular Disease secara virtual, Jakarta, Selasa, (07/12/2021).

Dia mengatakan bahwa rokok bertanggung jawab atas 10 persen dari total kasus penyakit kardiovaskuler.

Masih menurut Ade, rokok dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular yakni kardiovaskuler akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di jantung.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan penyakit kardiovaskuler adalah faktor utama kematian secara global karena menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahunnya.

“Dari perspektif pencegahan kardiologi, ini adalah sebuah masalah,” kata Ade ditulis di Jakarta, Selasa, (07/12/2021).

Dia menambahkan jumlah perokok Indonesia telah mencapai 65 juta jiwa. Angka yang sangat besar itu, Ade menyarankan agar para perokok segera berhenti merokok untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.

“Sekitar satu atau dua tahun setelah berhenti merokok, terjadi penurunan risiko atau dalam jangka panjang mengurangi risiko gagal jantung,” ungkap dia.

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button