News

10 Anak Pasien Leukemia di Yaman Meninggal Usai Disuntik Obat Kedaluwarsa

Sebanyak 10 anak pasien leukemia meninggal dunia usai mendapat suntikan obat kanker yang sudah kedaluwarsa di Sanaa, Yaman. Selain itu terdapat puluhan pasien lainnya mengalami sakit parah usai disuntik obat yang sama.

Kementerian Kesehatan menyatakan anak-anak yang meninggal usai mendapatkan suntikan obat selundupan. Obat ini beredar di klinik-klinik swasta.

Otoritas setempat menyebut pasien anak-anak ini sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kuwait Sanaa usai mendapatkan suntukan obat tersebut. Namun meski sudah mendapatkan perawatan, nyawa pasien anak-anak itu tidak bisa terselematkan.

Kementerian mengungkapkan anak-anak yang meninggal itu berusia antara tiga sampai 15 tahun. Namun, mereka tak menjelaskan secara pasti kapan anak-anak itu tewas.

Menurut pejabat dan petugas kesehatan, setidaknya adal 50 anak menerima perawatan kemoterapi dengan obat selundupan. Obat tersebut bernama Methotrexate produksi dari India.

Salah satu anggota keluarga korban mengatakan anaknya meninggal usai mendapatkan perawatan kemoterapi selama lima hari dengan menggunakan obat kedaluwarsa tersebut.

“Yang terburuk adalah pihak rumah sakit berusaha menyembunyikan kebenaran dari kami,” kata ayah seorang korban anak laki-laki, seperti dikutip Associated Press pekan lalu.

Sementara itu, sejumlah dokter di Sanaa menuding pemberontak Houthi diam-diam menjalin kerja sama dengan penyelundup obat-obatan.

Menurut dokter-dokter itu, Houthi kerap menjual obat kedaluwarsa ke klinik swasta. Obat-obat itu mereka pasok di gudang penyimpanan di sejumlah titik di Yaman.

Sementara itu, Kemenkes di bawah Houthi menegaskan bahwa mereka akan menyelidiki insiden itu.

Mereka menyalahkan pasukan koalisi Saudi. Menurut mereka, gempuran Saudi lah yang menyebabkan Yaman kekurangan obat-obatan.

Saudi memang menggempur Yaman sejak 2014, ketika pemberontakan Houthi memuncak hingga mereka menguasai Istana Kepresidenan.

Yaman lantas meminta bantuan Saudi. Riyadh pun membentuk koalisi untuk menyerang Houthi di Yaman.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button