SULTRA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pasar murah minyak goreng, di pelataran kantor disperindag, Selasa (15/3/2022).
Di hari pertama itu, 1.200 bungkus minyak goreng tersedia untuk masyarakat, dengan ukuran dua liter seharga Rp 28 ribu.
Namun, karena padatnya antrian, petugas terlihat kesulitan untuk mengatur warga. Akibatnya sejumlah emak-emak terjepit pagar pembatas.
Pasar murah ini dalam rangka menjamin ketersediaan dan juga kesesuaian harga minyak goreng yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Wali Kota Kendari Akan Cabut Izin Usaha Jika Kedapatan Lakukan Penimbunan Minyak Goreng
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Sultra, LM Muhammad Fitrah Arsyad mengatakan, untuk setiap pembelian minyak goreng masyarakat perlu mempersiapkan Kartu Keluarga (KK).
Dikatakannya, setiap keluarga dapat memperoleh dua liter minyak goreng. Pasar murah itu akan berlangsung selama empat hari sejak hari ini, 15 Maret hingga 18 Maret 2022.
“Dengan menggunting pojok minyak goreng adalah antisipasi dari kami agar tidak beredar di masyarakat dengan harga yang tinggi,” ujarnya.
Dia menambahkan akan ada tindakan secara hukum apabila ada warga yang ketahuan menjual di atas harga Rp 14 ribu.
“Kami sudah rapatkan ke Kapolda bersama tim satgas, apabila dalam operasi pasar ada yang menjual minyak tersebut dengan harga di atas Rp 14 ribu akan di tindaklanjuti,” tegasnya.
